Kalau tidak ada ribut - ribut eksport kedele, mungkin orang juga tidak ada yang tahu bahwa ternyata tempe yang makanan tradisional Indonesia ternyata memakai kedele import.. Tempe yang katanya murah tapi bergizi ini juga di "harassed" sebagai penyebab Indonesia menjadi bangsa "tempe" entah ini compliment atau harassment..
Penyajian tempe itu buat keluarga kita, paling enak ya hanya digoreng, dimakan selagi masih hangat. Kalau saya sendiri juga suka dengan tempe mendoan itu, ah tempe, bagaimana nasibmu kini.. mungkin kita bisa menjadi bangsa "tempe" kalau tidak bisa memproduksi kedele sendiri yang bermutu..