Ada (ada bukan banyak.. kalau banyak kayaknya gimana gitu) email yang menanyakan camera apa yang dipakai dan pakai lightingnya apa (? saya juga bingung maksudnya ini). Kalau camera saya memakai camera ini setelah camera lama saya membantu sejak dari awal posting tahun 2004.


meja ini lah tempat object photo nya
Kalau lighting, saya juga bingung mau jawab apa karena saya juga bukan pemotret handal, yang mau membaca mengenai photography, instead of reading it, I always annoyed my husband with my silly question about the camera.. Plakkkk.

Jadi saya memotret masakan saya ya diteras belakang ini, dimana cahaya matahari banyak, kalau ga hujan lho, kalau hujan ya masakannya dimakan aja dulu, besok2 bikin lagi.. Jangan heran kalau diperhatikan background saya ya kebanyakan pohon2 itu..


Diteras ini juga saya pernah bertemu dengan teman2 saya yang sedang mudik, atau juga tempat rapat erte atau tempat anak saya les ngaji, pokoknya serba guna lah.

---

  -    -    -   -    -    -    

Lebaran biasanya ada bingkisan yang diterima, ini adalah salah satunya, karena berhubungan dengan minuman dan jiwa "me" motret (hei bukannya malah jiwa "di" potret ya? aka narcissism) sedang menggelora.. maka jadilah postingan ini. Isi bingkisan ini komplit, ada coffee ILLY (jelas bukan kesukaan saya), dan juga bermacam tea (ya ini saya suka), juga cangkir espresso dan cangkir cappuccino koleksi dari coffee ILLY.


Ngomong2 soal tea, saya paling suka "ice tea no sugar please!", bukan tea yang disajikan dicangkir2 cantik dan dinikmati sambil duduk manis, tapi ice tea aja titik.. dan saya paling benci kalau pesan es teh tawar pasti waiternya akan bertanya kembali, pakai gula ga bu? wekkk neng saya kan sudah bilang es teh tawar aja...

---

  -    -    -   -    -    -    

Kenapa ya selalu bermasalah membuat kue dari tepung beras, tepung ketan, tapi pantang mundur, coba lagi, dan terus mencoba, dan ini lah yang layak tayang, yang dibutuhkan adalah ketelatenan, ah belum lagi adonannya yang berbusa, harus dihilangkan dulu busanya.. tapi inilah hasilnya not bad *menghibur sambil garuk2 panci*


Padahal kalau dibaca resep2nya kue tradisional itu sepertinya mudah, ternyata oh ternyata tidak semudah itu, beberapa kali saya membuat kue2 seperti klepon, tapi hasilny ga cantik, pecah2.. dan resep ini dari buku sedap sekejap "kue kue sajian pesta"

BAHAN 1 : ▪ 750 ml santan (1 bks santan Kara 250 gr dicairkan hingga 750 ml) ▪ 1 lbr daun pandan ▪ 3/4 sdt garam BAHAN 2 : ▪ 150 gr tepung beras ▪ 37,5 gr tepung sagu tani ▪ 130 gr gula pasir ▪ pewarna merah ▪ pewarna hijau CARA MEMBUAT : ■ Rebus bahan 1, santan - garam - daun pandan hingga mendidih lalu dinginkan dan saring ■ Campur bahan 2 aduk rata ■ Masukan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga semua tercampur rata ■ Bagi adonan menjadi 3 : satu bagian diberi warna merah, satu bagian diberi warna putih, satu bagian lagi biarkan putih. ■ Tuangkan kecetakan satu bagian warna kemudian kukus, lalu tuang lagi, kukus lagi. ■ Begitu seterusnya hingga adonan habis, lalu kukus terakhir hingga 20 menit, atau hingga mengeras. Diamkan lalu potong2 CARA MEMOTONG : alasi pisau dengan plastik, lalu potong kue sesuai ukuran yang diinginkan. TIPS : Hilangkan busa/gelembung2 diadonan sebelum menuang kecetakan.

---

  -    -    -   -    -    -    

yang warna orange itu bukan wortel tapi sosis
Again dalam rangka menghabiskan paper cup dan menyediakan makanan tajlil maka dibuatlah macaroni tapi diletakan di paper cup..Isinya cuma sosis yang dipotong kotak kecil, lalu ditaburi parutan keju, ringkes untuk sekali makan alias one bite macaroni..


Serunya kalau masak lagi puasa itu kan ga bisa nyicip, tapi kadang penasaran nyolong icip2 juga tapi ga ditelan.. wekkk batal ga ya, abis kan ga enak kalau kasih buat orang tapi rasanya ga karu2an (apalagi kalau ke-asin-an, nanti dikira gue mau kawin whuakakak)... soalnya kalau makanan gini ga ada resep bakunya semua serba nebak. Lain kalau cake, kan sudah ada resep, tinggal ikuti jumlah volume diresep, hasilnya pasti oke, ga usah nyolong icip..

---

  -    -    -   -    -    -    

karena ga ditambah chocolate dan kopi maka ga mletek2 banget penampakannya..
Dalam rangka menghabiskan stock dark cooking chocolate, maka again! (sigh) dibuatlah adonan brownies.. (maappp yak bisanya cuma ini).. brownies posting kemarin itu chocolate dan kopinya ditambahin banyaknya ampun2.. maka nya jadi merekah.. dan rasanya pahit sepahitnya umat chocolate..

Tapi berhubung ga bisa mendekor cake, jadinya plain aja gitu, aduh obsesi nih mau bikin cupcakes yang cantik2 seperti yang bertebaran diinternet.. cuma kalau dipikir2, kalau cupcakes cantik2 gitu rasanya sayang ya dimakan..

BAHAN 1 : ▪ 85 gr mentega tawar ▪ 160 gr dark cooking chocolate, cincang ▪ 2 btr telur ayam ▪ 140 gr gula pasir ▪ 50 gr gula palem/brown sugar ▪ 1 gr garam ▪ 20 gr kopi instant ▪ 2 gr vanilli bubuk BAHAN 2 : ayak jadi satu ▪ 100 gr tepung terigu protein sedang ▪ 2 gr baking powder ▪ 20 gr cokelat bubuk selanjutnya sama dengan resep brownies ini, masukan adonan 15 gr ditiap cup nya..

---

  -    -    -   -    -    -    

brownies ini kecil banget koq.. penampakan memang ga cantik tapi rasanya 1000% chocolate
Mau bikin brownies buat tajlil yang simple tidak usah dipotong2, kebetulan rajin beli kertas2 cup tapi tidak pernah atau tepatnya bingung mau dibuat apa.. (secara ga jago2 bikin cupcake atau cake sekalipun), adonan brownies ini saya tambahkan sisa dark cooking yang sayangnya lupa ditimbang.. huhhh jadi kalau mau bikin kayak gini lagi gimana.........


brownies ini memakai banyak kopi dan coklat hingga merekah
Kebetulan resep brownies lumayan berhasil buat saya *pletak* (padahal memang cuma brownies yang bisa) jadilah brownies sekali makan, semoga berkenan buat yang berbuka di masjid kompleks rumah... rasanya pahit2 manis.. enak kalau sambil minum teh pahit juga..


nah ini cetakan yang dipakai adalah cetakan poffertjes, jadi kebayang kan imutnya si brownies
Paling enak kalau pas puasa ya bikin kue yang ukurannya sudah tercatat diresep, jadi tidak usah ragu rasanya pasti pas, tapi kalau pas masak buat buka.. waduw ga bisa nyicip2 jadi biasanya pas mau makan baru lah rasanya disesuaikan..

note : pakai adonan brownies, lalu isi tiap cup sebanyak 15 gr.. masukkan oven.. dst dst

---

  -    -    -   -    -    -    

itu gula jawa lho bukan coklat
Maksud hati mau membuat kue rangi, tapi apa daya jadinya kue apa nih, pokoknya ya, adonan adalah adonan kue rangi, cetakannya cetakan poffertjes, rasanya koq kayak gemblong.. xixixiii bingung kan?

Ini bermula dari tidak laiknya cetakan kue rangi yang baru saya beli, ternyata oh ternyata, catnya nempel ke kuenya.. uh padahal beli di TITAN.. jadi daripada adonan dibuang, maka jadilah kue ini.. rasanya yah enak lah soalnya gulanya gula jawa yang dicampur dengan tepung kanji, persis deh seperti gulanya kue rangi. Next time lah bikin the real and only kue rangi.. wish me luck..

---

  -    -    -   -    -    -    

trio kol kal, cantik kan ya...
Kalau baju, maka kolang kaling saya ini, "haute couture" nya dapur saya, karena hanya dibuat setahun satu kali, dan membuatnya 5 hari. Kenapa begitu? yah karena hanya dibulan puasa inilah si kolang kaling itu tampil prima, kalau bulan2 lain, kualitasnya kurang oke. Pernah saya bikin juga tapi kurang memuaskan.


dimakan gitu aja udah enak.. kalau mau usaha ya dibikin es campur
Biasanya saya membeli kolang kaling mentah dipasar Mayestik, tapi kemarin saya lihat dipasar Bintaro sudah ada yang jual, dan mulailah saya memilih.. (makanya malas deh soalnya kudu dipilih satu satu). Tapi ga percuma pilih2 gitu soalnya memang hasilnya jadi bagus.. huuu enak digigit empuk2 gimana gitu.


direndam sirup campolay rasa pisang jadinya pink, yang hijau sirup rasa melon
Dan karena banyak buatnya maka sisanya biasanya saya kirim ke teman teman saya tercinta, mereka selalu menunggu kapan kiriman kolang kaling datang.. so enjoy..

---

  -    -    -   -    -    -